BAB I
PENDAHULUAN
![]() |
Selfiana_Hutajulu |
Kita perlu kaji ulang, atau perlu melakukan reformasi ,
redefinisi, atau bahkan revolusi terhadap
landasan teoritik dan konseptual belajar dan pembelajaran, agar lebih
mampu menumbuhkembangkan anak-anak bangsa ini untuk lebih menghargai keragaman.
Pendidikan humanis menghormati harkat martabat manusia termasuk anak-anak,
bahkan janin yang ada dalam kandungan, mereka tetap manusia utuh. Hendaknya
disingkirkan pandangan yang seolah-olahmenganggap anak sebagai bejana kosong
atau kertas kosong yang siap diisi oleh guru atau orang tua dengan segala yang
diinginkannya, agar anak semakin berisi, pandai dan dewasa. Yang perlu
dilakukan anak dilatih untuk menguasai berbagai teknik belajar, sehingga
setelah menamatkan pendidikan formal disekolah, mereka akan mampu untuk terus
belajar, memperkaya, dan memperbaharui pengetahuan mereka untuk menjadi manusia
yang humanis
Dari uraian diatas maka guru PAK (Pendidikan Agama Kristen)
berperan penting dalam mendidik dan membentuk moralitas, ahlak dan perilaku
murid. Disamping pengetahuan umum yaselfianahtjulu@gmail.comng diterima murid dengan baik, maka
pengetahuan rohani dalam membentuk karakteristik yang baik pula dibutuhkan oleh para murid. Supaya tidak
menjadi timpang apa yang mereka terima atau mereka serap. Karena dalam hidup
ini, antara pengetahuan atau ilmu dengan iman harus sejalan atau berdampingan.
Tidak boleh tinggi rendah atau besar kecil. Karena kalau tidak seperti itu
salah satu diantaranya akan timpang ataupun buta.
Guru (PAK) adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Sebagai pendidik yang professional , guru wajib memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi , sertifikat pendidik, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan dimaksud, guru berkewajiban, antara lain ,
merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu,
serta menilai dan mengevaluasi hasil belajar.
Tugas guru dalam proses pembelajaran meliputi tugas
pedagogis dan administratif. Tugas pedagogis ádalah membantu, membimbing dan
memimpin siswa dalam realitas pembelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran
PAK banyak bergantung pada kreativitas guru dalam pembelajaran. Jadi dalam
proses belajar dan pembelajaran guru sebagai pengarah yang aktif dan murid
sebagai penerima yang aktif.
BAB II
PENDIDIKAN AGAMA
KRISTEN DALAM ALKITAB
DAN
DUNIA PENDIDIKAN MASA KINI
Pendidikan
adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai
strategis bagi kelangsungan peradaban manusia didunia. Salah satu komponen
penting dalam pendidikan ialah guru. Guru dalam konteks pendidikan mempunyai
peranan yang besar. Dari hal diatas guru mempunyai misi dan tugas yang berat,
namun mulia dalam mengantarkan tunas-tunas bangsa kepuncak cita-cita. Oleh
karena itu sudah selayaknya guru mempunyai berbagai kompetensi yang berkaitan
dengan tugas dan tanggungjawabnya.
Istilah dalam
bahasa Latin yang setara dengan makna paedagagos adalah “educare” yang berarti
“merawat, memperlengkapi dengan gizi agar sehat dan kuat”. Jadi kata “educare “
artinya “membimbing keluar dari”. Dalam ensiklopedi pendidikan, secara umum
pendidikan dapat diartikan sebagai “semua perbuatan dan usaha dari generasi tua
untuk mengalihkan pengetahuan, pengalaman, kecakapan, serta keterampilannya
kepada generasi muda sebagai usaha menyiapkan mereka agar dapat memenuhi fungsi
hidupnya, baik jasmaniah maupun rohaniah”.
A.
DASAR-DASAR
PAK
PAK dalam Alkitab merupakan dasar
alkitabiah yang perlu dijabarkan dan dikembangkan menjadi pusat proses
pendidikan. Alkitab menjadi visi, nilai, dan gerakan dalam kerangka pendidikan.
Ada lima komponen (pokok) yang biasa dianalisis dan dievaluasi sebagai langkah
pengembangan dalam meningkatkan proses pembelajaran pendidikan Kristenyang
lebih baik, yaitu : Pendidik, anak didik, kurikulum, tujuan, dan metode.
1.
PAK
dalam Perjanjian Lama
PAK berpangkal
pada persekutuan umat Tuhan dalam Perjanjian Lama. Dimana bangsa Yahudi yang
adalah bangsa kecil tetapi kuat, sedikit tapi menyebar keseluruh dunia,
menyebar tetapi kemurnian mereka terjaga. Mereka selalu menonjol dan member
pengaruh kuat kepada dunia. Mereka adalah bangsa yang memiliki identitas yang
kuat. Hal yang paling mengesankan dalam budaya Yahudi adalah perhatian mereka
terhadap pendidikan. Pendidikan menjadi bagian utama dan terpenting dalam
budaya Yahudi. Objek utama dalam pendidikan ialah mempelajari Taurat. Allah menggunakan
Taurat sebagai media pengajaran-Nya; pertama-tama Allah memperkenalkan
diri-Nya, menyatakan pekerjaan yang telah Dia lakukan, kemudian mengarahkan
pengajaran-Nya kepada hubungan Allah (pribadi-Nya) dengan manusia (umat-Nya),
serta manusia dengan manusia selaku umat
yang telah dibebaskan dan diselamatkan. Kitab Perjanjian Lama menjelaskan
secara khusus perihal komponen pembelajaran antara lain pendidik, yaitu
parapemimpin Israel yang turut berperan dalam pendidikan. Peserta didik yaitu
umat Israel yang menerima pendidikan. Kurikulum yaitu materi atau isi
pendidikan yang mencakup ketetapan dan peraturan (Ul 6:1) atau Taurat Tuhan. Sedangkan
komponen pembelajaran yang lain adalah tujuan dan metode.
Tujuan
pendidikan bagi umat Israel adalah mewujudkan visi Allah bagi bangsa-bangsa.
Visi Allah merupakan dasar pendidikan yang perlu dijalankan dari rumah orang
Ibrani dalam rangka menyelamatkan bangsa-bangsa didunia melalui keteladan hidup
orang Ibrani (kej 12). Tujuan utama pengajaran masa kini adalah menyelamatkan
anak didik terlebih dulu (percaya kepada Yesus) melalui firman Allah yang
mencerminkan kehidupan rohani dalam nilai-nilai kristiani. Selain itu tujuan
pembelajaran adalah agar para peserta didik menjadi saluran berkat bagi orang
lain dalam memberitakan kabar baik agar orang lain juga diselamatkan. Metode
dan pendekatan dalam Perjanjian Lama dilakukan melalui penglihatan (penampakan
Allah), pengajaran para imam dalam rumah-rumah ibadah, atau pengajaran para
raja di istana
dan sejumlah rumah ibadat (sinagoge).
Tema pokok
pengajaran dalan PL dan PB adalah sama-sama mengenai karya penyelamatan Allah
bagi manusia. Dalam PB hal ini dinyatakan pada pribadi Yesus Kristus sebagai
Juruselamat. Tuhan Yesus Kristus layak disebut Guru Agung karena pengajaran-Nya
disertai kuasa mukjizat. Sehubungan dengan itu, ada tujuh hal utama yang
menjelaskan arti penting mengajar, yaitu:
1. Menjelaskan
firman yang sudah diwahyukan (2 Tim 2:14; 3:16-17)
2. Menguatkan
iman (1 Tim 4:6, 11, 16; 6:3-5)
3. Membentuk
keharmonisan rumah tangga (1 Tim 6:1-2)
4. Merupakan
syarat mutlak bagi pendeta dan pemimpin rohani (1 Tim 3:2; 2 Tim 2:24)
5. Mendorong
seseorang untuk membaca, menghayati, dan memberitakan firman Tuhan (1 Tim 4:13;
2 Tim 4:2)
6. Menjelaskan
pertumbuhan iman (2 Tim 2:2)
7. Memuridkan
( Mat 28:19-20, 2 Tim 2:2)
Metode
pengajaran yang Tuhan Yesus berikan untuk dijadikan teladan bagi
murid-muridnya, adalah sebagai berikut:
1. Menarik
perhatian dengan pandangan mata (Mat 4:18; Yoh 1:38)
2. Menggunakan
berbagai pertanyaan dengan menegur (Mat 21:25-27), meyakinkan (Mrk 2:25),
menguji (Yoh 21:15-17)
3. Menggunakan
ilustrasi dan cerita untuk memunculkan perhatian (Luka 8:4-9)
4. Menggunakan
benda atau objek, misalnya anak kecil untuk mengajar kerendahatian (Mat 18:1-6)
5. Menggunakan
ceramah dan kotbah, misalnya kotbah dibukit (Mat 5-7), pengajaran di bukit
zaitun (Mat 24-25)
Fakta yang
merupakan dasar alkitabiah bagi program pendidikan gereja yang didasarkan pada
Efesus 4:11-16 adalah:
1. Pelayanan
pendidikan gereja dilakukan oleh orang-orang yang terlebih dahulu diberi
karunia oleh Roh Kudus untuk memimpin (ayat 11).
2. Tujuannya
mendewasakan umat Allah agar mereka dapat melayani (ayat 12).
3. Proses
pertumbuhan untuk menjadi serupa dengan Yesus Kristus ( ayat 13).
4. Memahami
kebenaran (ayat 14).
5. Berfungsi
dengan benar yaitu dengan menggabungkan kebenaran dan kasih (ayat 15).
6. Pembinaan
bersama untuk berkembang secara rohani (ayat 16).
Jika seseorang
ingin menjadi benar menurut kebenaran Alkitab, ia harus mengajar seperti Yesus,
Para rasul, dan para peberus mereka dalam gereja Tuhan.
3. Hakikat
PAK dan Pendidikan
Hakikat PAK
melingkupi beberapa pokok bagian dalam Pendidikan Agama Kristen, yaitu:
Pendidikan
Pendidikan
adalah suatu cara untuk mengembangkan, keterampilan, kebiasaan, dan sikap yang
diharapkan dapat membuat seseorang menjadi warga Negara yang baik (defenisi
awam). KBBI memberi pengertian pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan
tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik.
Sedangkan menurut ilmu psikologi pendidikan mencakup segala bentuk aktifitas
yang akan memudahkan dalam kehidupan masyarakat dengan hasil mencakup segala
perubahan yang terjadi sebagai konsekuensi atau akibat dari partisipasi
individu dalam kegiatan belajar.
Agama
Kristen
Menurut KBBI
agama adalah system atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau yang juga
disebut Dewa atau nama lain sesuai dengan ajaran dan kebaktian dan kewajiban
yang berkaitan dengan kepercayaan tersebut. Kata agama berasal dari bahasa Sansekerta
yang berarti “tradisi”, sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi, yang berasal dari bahasa Latin
dengan kata kerja re-ligare yang
berarti “mengikatkan kembali”. Maksudnya mengikatkan diri kepada Tuhan.
Agama Kristen dianut oleh persekutuan iman
Kristen (orang Kristen) dari perspektif agama Kristen. Kristen berasal dari
akar kata dalam bahasa Yunani Khristws
(Khristos) yang diterjemahkan sebagai Mesias (Al Masih), Yang Diurapi, abad 1
Masehi, masyarakat yang mengatakan bahwa pengikut Yesus Kristus “seperti
Kristus” (Christlike), dan merujuk
pada agama Kristen dan pengikutnya, umat Kristen.
Pendidikan Agama Kristen (PAK)
Pendidikan
Agama Kristen adalah usaha sadar dan terencana untuk meletakkan dasar Yesus
Kristus (2 Kor 3:13) dalam pertumbuhan iman Kristen dengan cara mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar pesreta didik secara aktif
mengembangkan potensinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, yaitu
melandaskan pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan oleh dirinya dan masyarakat.
Tujuan PAK
Secara
pengertian, tujuan PAK adalah: 1). Membangun Kerajaan Allah (PL), 2).Membangun
Kerajaan Allah dalam pemberitaan Tuhan Yesus (PB), 3). Membangun Kerajaan Allah
dalam Teologi-teologi kontemporer.
Secara iman
Kristen, tujuan PAK adalah: 1). Iman sebagai kepercayaan (believing, 2). Iman sebagai keyakinan (trusting), 3). Iman sebagai tindakan (doing).
Manfaat
PAK
PAK
memiliki beberapa manfaat, pertama
dengan adanya PAK gereja dapat menyampaikan Injil kepada anak-anak dan
pemuda-pemuda yang sulit dikumpulkan dalam PAK yang diadakan gereja seperti
dalam Sekolah Minggu atau katekisasi. Kedua,
anak-anak yang menerima PAK disekolah akan merasa bahwa pendidikan umum dan
agama disekolah bukanlah dua hal yang tidak berhubungan, melainkan
sebaliknya harus berjalan bersama-sama. Ketiga,
apalagi jika gereja tidak mampu membiayai pekerjaan Sekolah Minggu dan
Sekolah Kristen secara besar-besaran, PAK disejumlah sekolah Negeri akan banyak
menolong gereja yang keuangannya lemah. Keempat,
dengan masuknya pengajaran agama dalam rencana pelajaran umum, dengan
sendirinya agama itu mulai menempatkan dirinya sebagai bagian mutlak dari
kebudayaan segenap rakyat.
Dasar
Teologis PAK
Dasar-dasar
teoligis dalam PAK adalah 1).Tugas PAK yaitu mengajar, 2). Proses PAK yaitu
memuridkan, 3). Tujuan PAK yaitu mendewasakan murid, 4). Subyek PAK yaitu
gereja, keluarga, dan sekolah.
4. Bentuk-bentuk
PAK
Jenjang
pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat
perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang
dikembangkan. Jenjang pendidikan dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu:
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah,
Pendidikan Tinggi. Kemudian sehubungan
dengan itu adanya jalur pendidikan sebagai wahana peserta didik, seperti
pendidikan formal, pendidikan non formal, pendidikan informal. Adapun jenis
pendidikan antara lain: pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan
akademik, pendidikan profesi, pendidikan vokasional, pendidikan keagamaan, dan
pendidikan khusus.
B.
PAK
DALAM PELAYANAN AKADEMIK
1. Alkitab
sebagai buku kurikulum
Istilah
kurikulum berasal dari kata “curriculum” yang
berarti a course of study in school or
university (kursus belajar di universitas atau sekolah). Menurut pandangan
lama kurikulum merupakan kumpulan mata peajaran yang harus disampaikan guru
atau dipelajari peserta didik. Alkitab merupakan sumber dari segala kehidupan
yang mengubahkan kehidupan seseorang yang jahat menjadi baik, termasuk untuk
kurikulum PAK. Maksudnya Alkitab bukan menjadi kurikulum yang hendak diajarkan
dalam pendidikan yang ada, melainkan menjadi aturan dalam merancang pengajaran.
Aturan-aturan Alkitab menjadi dasar atau batasan-batasan materi dan strategi
yang dapat dilakukan dalam mengembangkan proses belajar mengajar.
2. PAK dalam
pendidikan sekolah umum
Pendidikan Agama
Kristen adalah pengajaran tentang pokok-pokok kebenaran iman Kristen. PAK tidak
hanya diberikan oleh gereja dalam lingkungan tertentu, tetapi juga disejumlah
sekolah umum. Sekolah-sekolah negeri bersikap netral terhadap berbagai agama
yang dianut masyarakat karena diselenggarakan oleh Negara yang memang tidak memihak
suatu agama tertentu. Sejak dulu agama dan pendidikan umum tidak terpisahkan.
Keduanya saling melengkapi. Pendidikan agama memperkuat iman dan karakter anak
didik, sedangkan pendidikan umum mengembangkan kemampuan kognitif anak didik.
Bila keduanya saling melengkapi, akan lahir anak didik yang sangat berkualitas
dalam kehidupan bermasayarakat.
Pendidikan
nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan pada
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan
upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, serta agar pemerintah mengusahakan
dan menyelenggarakan satu system pengajaran nasional yang diatur dengan
undang-undang. Sebagai perwujudan cita-cita nasional tesebut, pemerintah telah
menerbitkan Undang-Undang Nomor 2 tahu 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-Undang tersebut menyatakan bahwa penyelenggaraan pendidikan nasional
adalah tanggung jawab bersama keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Tujuan
utama pendidikan adalah membentuk manusia yang mampu melakukan hal-hal baru.
Pemikiran ini didasarkan pada anggapan bahwa manusia memiliki sifat kreatif,
intensif, dan suka menemukan hal-hal baru. Sekolah menduduki peranan yang cukup
penting dalam mengajarkan nilai-nilai kekristenan kepada anak sejak dini.
Masalah mengenai
PAK disejumlah sekolah ialah para guru PAK. Hasil survey menunjukkan para guru
PAK sedikit banyaknya belum menguasai dasar Alkitab dan kepercayaan Kristen
yang hendak mereka ajarkan. Ada dua syarat mutlak yang harus dipenuhi para guru
yang memberikan PAK atas nama gereja. Pertama, mereka harus cakap mengajar, dan
kedua, mereka harus seorang Kristen sejati yang menghormati serta melayani
Tuhan dalam seluruh hidup mereka. Tuntutan untuk menjadi pengajar agama Kristen
memang lebih berat dan lebih tinggi dari pada menjadi pengajar pelajaran lain.
3. Metode
Atau Cara Yang Harus Digunakan Dalam Pak Di Sejumlah Sekolah
Agama Kristen
tidak dapat diajarkan hanya dengan metode menguraikan dan menerangkan. Hal ini karena kepercayaan
Kristen bukanlah hal yang perlu dimengerti dengan akal, melainkan suatu
hubungan pribadi dengan Allah yang berkaitan dengan seluruh kehidupan
seseorang.
PAK juga
diharapkan dapat membina persekutuan pribadi para murid dengan Tuhan Yesus.
Oleh karena itu, pengajaran agama seharusnya merangkum, baik pengajaran ibadah
bersama, persekutuan Kristen satu dengan yang lain, maupun kesempatan untuk
melayani Tuhan dan sesama. Mau tidak amau keadaan sekolah umum dan peraturannya
mengikat dan menghalangi kita. Kita terikat pada lamanya jam pelajaran
disekolah. Suasana sekolah umumnya memberi corak lain terhadap jam pelajaran.
Beberapa saran
dan petunjuk menganjurkan bahwasetidaknya guru harus berupaya mengisi waktu
yang singkat (hanya 40 atau 45 menit) dengan sebaik mungkin. Hendaknya ia memulai
pelajaran dengan ibadah pendek seperti nyanyian rohani dan doa. Selanjutnya ia
dapat menggunakan beberapa menit untuk mendengarkan para murid dan menghafalkan
materi pelajaran yang disampaikan sebelumnya. Namun, hendaknya bagian ini tidak
terlalu bersifat “sekolah”, tetapi sedapat mungkin hafalan itu diberi arti
rohani dan suasana yang ramah. Waktu yang tersisa dapat digunakan untuk
bercerita atau memulai pelajaran baru. Atau jika ia sudah menyuruh para murid
membaca satu pasaldari Alkitab atau buku pegangan lain, ia dapat mengadakan
Tanya jawab tentang isi buku tersebut. Untuk murid disekolah lanjutan atas,
guru dapat menggunakan metode diskusi. Pada akhir jam itu ada baiknya jika kita
meringkas hal yang telah dibicarakan selama jam pelajaran itu. Guru akan
mengakhiri pelajaran dengan doa singkat supaya suasana ibadah tetap
terpelihara.
4. Pendekatan
dalam PAK
Pendekatan
adalah mencapai atau mendapatkan (attaining) sasaran atau tujuan. Pendekatan
adalah proses, perbuatan, cara mendekati, atau uasaha dalam rangkaian aktivitas
penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti dengan berbagai
metode untuk mencapai pengertian. Jadi pendekatan PAK dapat didefinisikan
sebagai usaha yang terwujud dalam rangkaian aktivitas PAK dengan berbagai
metode untuk mencapai tujuan yang direncanakan sebelumnya. Tujuan akhir dari
setiap metode dan pendekatan yang diberikan harus benar-benar berorientasi pada
pertumbuhan PAK danmemberikan hasil yang maksimal bagi para peserta didik dengan
pengajaran yang mampu memberikan nilai-nilai kekristenan serta prinsip dan penerapan
etika kekristenan yang benar-benar seimbang dan selaras dengan kebenaran firman
Tuhan, serta mampu menumbuhkan iman para peserta didik. Sehubungan dengan hal
pendekatan tersebut maka seorang pendidik harus memilki kompetensi yang
benar-benar tahu peranannya sebagai pendidik.
Setiap pendidik
harus memiliki persepsi yang benar mengenai peranannya sebagai pendidik.
Beberapa hal menyangkut persepsi tentang peranan pendidik adalah sebagai
berikut:
- Sebagai wakil Kristus
- Sebagai sahabat
- Tugas dan tanggung jawabnya.
- Menjadi penafsir iman Kristen
- Menjadi gembala bagi peserta didiknya
- Menjadi teladan dan pemimpin
- Menjadi penginjil yang bertanggung jawab atas penyerahan diri setiap peserta didiknya kepada Yesus Kristus.
- Menjadi Fasilitator
- Menjadi pembimbing
- Menjadi motivator
Salah satu
pendekatan yang dilakukan ialah sosialisasi menuju sekolah. Kata “sosial “
berarti segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat. Sosialisasi adalah
proses belajar anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan
masyarakat dalam lingkungan. Jadi pendekatan sosialisasi dapat dipahami sebagai
pendekatan non formal yang terjadi dalam lingkup masyarakat, baik terencana
maupun tidak terencana. Menurut Seymour dan Miller beberapa pendekatan PAK
adalah sebagai berikut:
a. Pengajaran
Agama Kristen (Religious Intruction)
b. Pesekutuan
dan Ibadah (community of faith).
c. Pengembangan
Spiritual (Spiritual Development).
d. Pembebasan
(Liberation).
e. Penapsiran
(Interpretation).
Dari rumusan
diatas, dapat dipahami bahwa pendekatan sosialisasi dalam PAK adalah segala
usaha yang dilakukan untuk mentransfer nilai-nilai kristiani kedalam segala
aspek kehidupan masyarakat.
5. Metode
pengajar dalam PAK
Metode adalah
cara ilmiah yang teratur dalam memperoleh ilmu dan cara kerja yang sistematis
untuk mempermudah suatu kegiatan dalam mencapai tujuannya. John Dewey
mengatakan metode berarti pengaturan materi pelajaran yang menjadikannya paling
efektif dalam penggunaannya. Dalam konteks PAK, metode mengarahkan kepada
firman Tuhan. Dengan rendah hati dan setia, patutlah seorang guru hanya
melayani firman Tuhan. Metode yang ia
gunakan akan menghasilkan iman, pengetahuan, dan ketaatan yang sejati dalam
kehidupan anak didiknya.
- Batas-batas metode
Metode juga
mempunyai batasan. Hal ini berarti satu metode bisa tepat bagi seseorang,
tetapi tidak tepat bagi orang lain. Bisa saja ada orang lain yang senang dengan
metode tersebut, tetapi tidak disukai beberapa orang lainnya. Misalnya, pada
suatu saat seorang guru memberikan ulangan harian dengan materi “manusia
diciptakan segambar dengan Allah”. Ternyata jawaban sebagian besar anak
didiknya tidak sesuai dengan hal yang diajarkan. Sang guru perlu mengevaluasi
diri: apakah metode yang ia ajarkan belum tepat bagi anak didiknya? Pada saat
guru mengajar, banyak ank didiknya belum memahami hal yang dimaksudkan sang
guru. Oleh karena itu, mereka menjawab soal ulangan harian tersebut dengan
pemahaman mereka masing-masing. Hal itu belum memuaskan bagi sang guru. Jadi
dalam proses belajar mengajar perlu diberi batasan metode yang tepat. Metode
tersebut harus dipahami dan dilakukan sang guru bila ia ingin berhasil dalam
menyampaikan materi kepada anak didiknya.
- Hasil Pengajaran Guru PAK
Ada beberapa hal
yang diharapkan dari hasil pengajaran PAK. Pertama, guru harus mau mengajar dan
belajar. Kedua, guru menanamkan pengertian. Ketiga, hasil penyelidikan membuktikan
bahwa belajar bersama lebih besar manfaatnya dari pada belajar sendiri.
Keempat, sebaiknya pengajar disertai dengan pekerjaan yang aktif. Kelima,
metode yang menuju kepada semua alat indra manusia jauh lebih besar hasilnya
daripada metode yang hanya menuju kepada satu indra.
- Metode yang digunakan
a.
Metode
ceramah
Metode ceramah
adalah suatu pendekatan dalam hal pengajaran atau penjelasan. Ceramah adalah
sesuatu yang akan disampaikan seorang dihadapan banyak orang. Dalam mengajar,
Yesus pun selalu mempertimbangkan situasi dan konteks para pendengar-Nya,
terutama dalam memilih metode yang tepat. Ketika mengajar dala Bait Allah dihadapan
kaum Farisi dan Ahli Taurat, Dia sangat menekankan intelektualitas, terutama
dalam bentuk ceramah yang dikombinasi dengan Tanya jawab. Ketika mengajar
banyak orang dengan latar belakang pendidikan dan intelektual yang berbeda, Dia
lebih memilih menggunakan berbagai perumpamaan dan cerita, serta memperbanyak
penjelasan untuk menerangkan perumpamaan yang Dia sampaikan.
b.
Metode
menghafalkan
Mengingat
merupakan kegiatan yang telah dilakukan manusia sejak ia masih bayi, dan yang
sering dilakukan tanpa ia sadari. Inilah yang membuat banyak orang menganggap
bahwa kegiatan mengingat tidak perlu dipelajari. Padahal seseorang perlu
belajar memiliki kemampuan mengingat yang baik dan efektif. Metode mengajar
mengingat, dan menghafal umumnya dikenal sebagai metode mengajar konvensional.
Metode ini dinilai lebih teacher-centered (berpusat pada guru) dari pada
student-centerd (berpusat pada murid), dan lebih memberikan aktifitas mental
dari pada aktifitas fisik siswa. Metode ini bertujuan mengingatkan kembali
secara cepat data atau konsep yang telah diberikan serta memperkuat struktur
kognitif yang luas dalam pembentukan hubungan dan pengertian baru, serta
membentuk konteks yang diperlukan untuk menerima informasi baru yang lebih
berarti.
Biasanya metode
ini sangat dikecam banyak orang. Namun secara proporsional, ia juga mempunyai
andil bagi siapa saja yang belajar. Memang diakui bahwa tidak ada perintah
khusus dari Tuhan Yesus agar murid-Nya menghafalkan ayat-ayat tertentu dari Kitab Suci. Namun sangat jelas bagi Yesus
bahwa hal itu penting secara pribadi. Yesus sering mengutip ayat dari Taurat
atau nubuat, misalnya untuk membenarkan tingkah laku atau gagasan yang sedang
Dia kemukakan (Mat 12:1-8, “Kotbah di Bukit”). Proses mengingat atau menghafal
terdiri dari tiga tahap, yaitu memperoleh bahan yang akan diingat, menyimpan
bahan dalam ingatan, dan mengelaurkan bahan dari ingatan. Ada beberapa factor
yang membuat seseorang lupa, diantaranya adalah kurang memperhatikan bahan yang
akan diingat, bahan yang diingat jarang atau tidak digunakan, dan gangguan dari
kegiatan lain.
c.
Metode
dialog
Dialog adalah
percakapan antara dua orang atau lebih . berdialog berarti melakukan percakapan
atau Tanya jawab secara langsung. Metode ini sering digunakan Yesus dalam
keempat Injil walaupun penggunaannya tidak sama persis dengan metode yang
digunakan Socrates. Misalnya peristiwa seoran pemuda kaya yang datang kepada
Yesus dengan pertanyaan, “Guru perbuatan baik apakah yang harus ku perbuat
untuk memperoleh hidup kekal? Ternyata Yesus mengajukan pertanyaan kembali
sehingga terjadilah dialog.
d.
Metode
audiovisual
Dengan
metode audiovisual seseorang dapat
memperoleh beberapa manfaat atau kemudahan seperti: mempertahankan konsentrasi,
mengajar dengan lebih cepat, mengatasi keterbatasan tempat, dan membangkitkan
emosi manusia.
C.
PAK
DALAM BERBAGAI HUBUNGAN
1. Hubungan
PAK dengan Psikologi
Psikologi adalah
ilmu yang mempelajari tingkah laku dan aktivitas manusia sebagai manifestasi
hidup kejiwaan. Hubungan PAK dan psikologi adalah menciptakan manusia yang
mampu mengerjakan hal-hal baru, kreatif dan inovatif sehingga menjadi penemu
hal-hal baru. Psikologi menyumbangkan beberapa hal bagi PAK, pertama psikologi menyumbangkan
pengetahuan tentang belajar (motivasi belajar, perilaku, kepribadian,
kesanggupan belajar mereka, dst). Kedua, implikasi
penemuan psikologi bagi pendidikan bermanfaat untuk diterapkan dalam PAK dalam
pembuatan kurikulum. Ketiga, psikologi
menolong para hamba Tuhan dalam pelayanan pastoral mereka.
2. Hubungan
konstruksi teori belajar menuju pendidikan Kristen
Peserta didik
menjadi orang yang memiliki rasa “takut akan Tuhan” karena teori belajar yang
efektif, yaitu masuk dalam proses pembelajaran Allah dan bukan dalam teori
belajar diluar Allah. Pembelajaran bersama Allah secara efektif mampu mengubah
berbagai sikap. Namun tidak semua orang dapat melakukan proses pembelajaran
bersama Allah, tetapi hanya orang yang percaya bahwa Yesus adalah Juruselamat
yang dapat menikmat proses pembelajaran bersama dengan Allah. Jadi bila orang
tersebut masuk kedalam koridor Allah, Dia akan memberikan anugerah dan
kemampuan untuk pembelajaran tersebut.
3. Hubungan
PAK dengan Teologi
Randolph
Crump Miller menyatakan, “Kita tidak dapat berfikir secara serius tentang Pak
tanpa melibatkan teologi. Materi yang diambil dari PAK berasal dari ilmu
Teologi yang sudah dipelajari para teolog, yang tentunya semua berasal dari
Alkitab dan berpangkal pada Allah Sang Pencipta. Hal ini berarti, teologi yang
dianut seseorang turut menentukan isi dan metode pengajaran yang akan
disampaikan gereja; teologi menjadi sumber dan arah bimbingan iman, serta
perbuatan yang dikerjakan umat beriman didunia. Dengan demikian PAK dan teologi
adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. PAK dan teologi harus
memiliki hubungan timbale balik agar menciptakan pengajaran yang baik dan dapat
diterima peserta didik. Dasar pemahaman PAK adalah kemampuan seseorang untuk
berteologi. Dasar pengajaran PAK adalah keterampilan seseorang untuk
berteologi. Pengembangan materi PAK adalah kemampuan dan keterampilan seseorang
untuk meletakkan dasar teologi sebagai bahan materi PAK.
D.
PENERAPAN
PAK
penerapan PAK
bagi seseorang, keluarga, jemaat, orang dewasa, dan masyarakat majemuk
merupakan gambaran yang cukup penting dala keberadaan PAK. PAK dapat
menimbulkan dampak yang begitu besar dalam aspek kognitif, afektif, dan
psikomotoriks sebagai gerakan perubahan.
1. PAK
dalam pribadi seseorang
Kepribadian
seseorang berarti menyangkut seluruh kepribadian seseorang, baik pendidikan
formal maupun informal, kurang lebih menaruh perhatian pada pembentukan
identitas pribadi. PAK dalam pribadi seseorang harus membawa perubahan
spiritual kearah yang lebih baik (kognitif) yang medidik, mengajar, dan untuk
mencapai suatu usaha dengan tujuan masa depan yang berahklak mulia serta takut
akan Tuhan. Sebagai landasan Alkitabiahnya tertulis dalam Ef 6:4, 2 Tim 3:16,
Ams 1:7; 10:17, dan Maz 8:5.
Ulangan 6:6-9
dan Amsal 29:17, peranan orangtua tampak jelas dalam tanggungjawabnya untuk
memberitahukan ketetapan-ketetapan Allah kepada anak-anak mereka. Hal itu
menjadi sebagai gaya hidup dan bukan hanya sebagai pelajaran. Fungsi orang tua
dalam penerapan PAK dalam keluarga adalah menciptakan suasana kasih dan sadar
akan kehadiran Allah, membangun ikatan keluarga yang kuat, menjadikan rumah sebgai
pusat pengetahuan, membangun persekutuan keluarga, menjadi pusat kesaksian bagi
dunia.
Peranan hamba
Tuhan terhadap PAK adalah mengemudikan dan menggiatkan pendidikan agama dengan
penuh semangat serta harus menjadi seorang guru yang cakap. Dalam kotbahnya, ia
menunjuk kepada pentingnya pendidikan bagi seluruh jemaat agar iman jemaat
semakin diperdalam.
4
4. PAK
bagi orang dewasa
Cirri-ciri orang
dewasa adalah mempunyai berbagai pengalaman, baik dalam bidang pekerjaan maupun
pengalaman lain, mandiri, berfikir untuk kepentingan masa depannya dan
mempunyai latar belakang yang beragam. Agar iman orang dewasa bertumbuh,
pelajaran Alkitab yang tepat dan efektif bagi mereka dapat dilakukan denga dua
cara. Pertama, dengan kurikulum yang
mencerminkan visi misioner Allah (Missio
Dei). Kedua, dengan pendekatan model kurikulum informasi, rangsangan atau
proyeks.
5 5. PAK
dalam masyarakat majemuk
Kemajemukan
masyarakat dalam berbagai bentuk kehidupan, PAK harus diarahkan kepada
kemandirian iman. Dalam masyarakat terdapat bergai perbedaan, baik dalam agama
maupun etnis saling bersentuhan. Sentuhan itu sangat kuat, dan jika tidak
memiliki kemandirian iman, PAK akan kalah. Dalam perspektif ajaran Injil setiap
pengikut Kristus tidak bisa mengelak dari semangat untuk mewujudkan kasih
seutuhnya (1 Kor 13:13). Kasih itulah yang menjadikan setiap orang beriman
bersikap militan dalam mengahdapi kesulitan (2 Tim 3:16). Tindakan kasih seharusnya
menjadi cara orang beriman hidup ditengah masyarakat sebagai bukti ketaatannya.
BAB III
KESIMPULAN
Pelayanan
mengajar bukan hanya usaha sambilan, melainkan kegiatan pkok yang dilakukan
umat Allah. Sebagaimana gereja beribadah dan bersaksi sebagai kegiatan yang
mutlak, demikian pula hanya dengan mengajar. Dan kepribadian peserta didik
diharapkan semakin mengarah kepada karakter Kristus. Peranan keluarga,
masrakat, dan orang dewasa sanagatlah berdampak pada perkembangan karakter
peserta didik dalam merefleksikan kehidupan dalam kepribadiannya. Untuk itu
keluarga perlu dibangun dengan takut akan Tuhan dan masyarakat juga perlu
reformasi pembaharuan pola pikir yang hanya mengutamakan Tuhan sebagai sumber
segala sesuatunya, meskipun dilanda berbagai masalah. PAK bertujuan
mengahsilkan sumber daya manusia yang benar-benar mampu bersaing, menjadi
teladan ditengah masyarakat majemuk dan global. Alkitab menjadi sumber otoritas
tertinggi dalam kurikulum serta dalam peraturan dan pengajarannya dalam dunia
pendidikan. Psikologi juga terkait dalam hal ini, yaitu peranannya dalam PAK
mengenai jiwa seseorang.untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik,
diperlukan pendekatan yang mampu memberikan pemahaman tentang PAK dengan
menggunakan berbagai metode. Tujuan akhir dari setiap metode dan pendekatan
yang diberikan harus benar-benar berorientasi pada pertumbuhan PAK dan
memberikan hasil yang maksimal bagi para peserta didik.
PAK bukan hanya menjadikan para peserta didik
mempunyai pengetahuan (kognitif) Alkitab yang benar, melainkan juga mampu
merespon (afektif) perintah-perintah Allah yang diterapkan dalam kehidupannya
sehari-hari, serta lebih terampil (psikomotoris) dalam menjawab kebutuhan
ladang pelayanan.
DAFTAR PUSTAKA
https://bonasumbayak27.blogspot.co.id/2015/02/metode-metode-pendidikan-agama- kristen.html
www.bukukita.com/Agama/Kristen/105831-Pendidikan-Agama...
https://www.scribd.com/doc/308148721/Dasar-Dasar-Pak-Diakses20februari2017
silabus PAK Anak, Dra. Yulia Oeniyati, Th.M.,
Hauck, Teological Dictionary of the New Testament, volume: 758. J. Jeremias, di dalam bukunya: Die Gleichnisse Jesu edisi ke 8 (Gottingen: Vandenhoeck & Ruprecht, 1970)
John M.
Nainggolan, Pendidikan Agama Kristen
Dalam Masyarakat Majemuk (Bandung: Bina Media Informasi, 2009)
Harian Kompas, Masalah
Pendidikan Indonesia (Jakarta: 2008)
http://beta.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=beritadetail&id=9232
Sands Casino Resort - Las Vegas, NV
BalasHapusSands Casino Resort. Located on worrione the northern end of the Las 샌즈카지노 Vegas Strip. 4.3M2 ft², this 4.7-star hotel is the largest 바카라 on the Las Vegas Strip
MGM Resorts International launches new poker room in Washington
BalasHapusMGM Resorts International's poker 충청북도 출장샵 room will offer up to 100 percent cashback as 사천 출장샵 part of its 수원 출장샵 expansion plan. By CBS 부산광역 출장샵 News Staff. 화성 출장마사지 May 17, 2021.