Sabtu, 25 Februari 2017

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM ALKITAB DAN DUNIA PENDIDIKAN MASA KINI



BAB I
PENDAHULUAN


Selfiana_Hutajulu
Banyak Negara mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan persoalan yang pelik, perilaku manusia Indonesia selama ini sudah terjangkit oleh virus keseragaman. Beberapa virus yang tampak didunia pendidikan yang bersumber dari paradigma sentralisasi diantaranya penggunaan pakaian seragam, penggunaan kurikulum yang seragam, penggunaan strategi pembelajaran yang seragam, penggunaan buku sumber yang seragam, dan penggunaan strategi dan evaluasi belajar yang seragam. Penyeragaman ini dimaksudkan untuk mengingkari adanya keragaman. Semua bentuk penyeragaman ini ternyata telah berhasil membentuk anak-anak Indonesia yang sangat menghargai kesamaan, dan tanpa sadar ternyata juga telah berhasil membentuk anak-anak yang mengabaikan penghargaan pada keragaman. Anak-anak sangat sulit menghargai perbedaan. Perilaku yang berbeda lebih dilihat sebagai kesalahan yang harus dihukum.
Kita perlu kaji ulang, atau perlu melakukan reformasi , redefinisi, atau bahkan revolusi terhadap  landasan teoritik dan konseptual belajar dan pembelajaran, agar lebih mampu menumbuhkembangkan anak-anak bangsa ini untuk lebih menghargai keragaman. Pendidikan humanis menghormati harkat martabat manusia termasuk anak-anak, bahkan janin yang ada dalam kandungan, mereka tetap manusia utuh. Hendaknya disingkirkan pandangan yang seolah-olahmenganggap anak sebagai bejana kosong atau kertas kosong yang siap diisi oleh guru atau orang tua dengan segala yang diinginkannya, agar anak semakin berisi, pandai dan dewasa. Yang perlu dilakukan anak dilatih untuk menguasai berbagai teknik belajar, sehingga setelah menamatkan pendidikan formal disekolah, mereka akan mampu untuk terus belajar, memperkaya, dan memperbaharui pengetahuan mereka untuk menjadi manusia yang humanis
Dari uraian diatas maka guru PAK (Pendidikan Agama Kristen) berperan penting dalam mendidik dan membentuk moralitas, ahlak dan perilaku murid. Disamping pengetahuan umum yaselfianahtjulu@gmail.comng diterima murid dengan baik, maka pengetahuan rohani dalam membentuk karakteristik yang baik pula  dibutuhkan oleh para murid. Supaya tidak menjadi timpang apa yang mereka terima atau mereka serap. Karena dalam hidup ini, antara pengetahuan atau ilmu dengan iman harus sejalan atau berdampingan. Tidak boleh tinggi rendah atau besar kecil. Karena kalau tidak seperti itu salah satu diantaranya akan timpang ataupun buta.
 Guru (PAK) adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.  Sebagai pendidik yang professional , guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi , sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan dimaksud, guru berkewajiban, antara lain , merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil belajar.
Tugas guru dalam proses pembelajaran meliputi tugas pedagogis dan administratif. Tugas pedagogis ádalah membantu, membimbing dan memimpin siswa dalam realitas pembelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran PAK banyak bergantung pada kreativitas guru dalam pembelajaran. Jadi dalam proses belajar dan pembelajaran guru sebagai pengarah yang aktif dan murid sebagai penerima yang aktif.


            BAB II
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM ALKITAB
DAN DUNIA PENDIDIKAN MASA KINI



Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia didunia. Salah satu komponen penting dalam pendidikan ialah guru. Guru dalam konteks pendidikan mempunyai peranan yang besar. Dari hal diatas guru mempunyai misi dan tugas yang berat, namun mulia dalam mengantarkan tunas-tunas bangsa kepuncak cita-cita. Oleh karena itu sudah selayaknya guru mempunyai berbagai kompetensi yang berkaitan dengan tugas dan tanggungjawabnya.
Istilah dalam bahasa Latin yang setara dengan makna paedagagos adalah “educare” yang berarti “merawat, memperlengkapi dengan gizi agar sehat dan kuat”. Jadi kata “educare “ artinya “membimbing keluar dari”. Dalam ensiklopedi pendidikan, secara umum pendidikan dapat diartikan sebagai “semua perbuatan dan usaha dari generasi tua untuk mengalihkan pengetahuan, pengalaman, kecakapan, serta keterampilannya kepada generasi muda sebagai usaha menyiapkan mereka agar dapat memenuhi fungsi hidupnya, baik jasmaniah maupun rohaniah”.

A.    DASAR-DASAR PAK
PAK dalam Alkitab merupakan dasar alkitabiah yang perlu dijabarkan dan dikembangkan menjadi pusat proses pendidikan. Alkitab menjadi visi, nilai, dan gerakan dalam kerangka pendidikan. Ada lima komponen (pokok) yang biasa dianalisis dan dievaluasi sebagai langkah pengembangan dalam meningkatkan proses pembelajaran pendidikan Kristenyang lebih baik, yaitu : Pendidik, anak didik, kurikulum, tujuan, dan metode.

1.      PAK dalam Perjanjian Lama
PAK berpangkal pada persekutuan umat Tuhan dalam Perjanjian Lama. Dimana bangsa Yahudi yang adalah bangsa kecil tetapi kuat, sedikit tapi menyebar keseluruh dunia, menyebar tetapi kemurnian mereka terjaga. Mereka selalu menonjol dan member pengaruh kuat kepada dunia. Mereka adalah bangsa yang memiliki identitas yang kuat. Hal yang paling mengesankan dalam budaya Yahudi adalah perhatian mereka terhadap pendidikan. Pendidikan menjadi bagian utama dan terpenting dalam budaya Yahudi. Objek utama dalam pendidikan ialah mempelajari Taurat. Allah menggunakan Taurat sebagai media pengajaran-Nya; pertama-tama Allah memperkenalkan diri-Nya, menyatakan pekerjaan yang telah Dia lakukan, kemudian mengarahkan pengajaran-Nya kepada hubungan Allah (pribadi-Nya) dengan manusia (umat-Nya), serta manusia dengan manusia  selaku umat yang telah dibebaskan dan diselamatkan. Kitab Perjanjian Lama menjelaskan secara khusus perihal komponen pembelajaran antara lain pendidik, yaitu parapemimpin Israel yang turut berperan dalam pendidikan. Peserta didik yaitu umat Israel yang menerima pendidikan. Kurikulum yaitu materi atau isi pendidikan yang mencakup ketetapan dan peraturan (Ul 6:1) atau Taurat Tuhan. Sedangkan komponen pembelajaran yang lain adalah tujuan dan metode.
Tujuan pendidikan bagi umat Israel adalah mewujudkan visi Allah bagi bangsa-bangsa. Visi Allah merupakan dasar pendidikan yang perlu dijalankan dari rumah orang Ibrani dalam rangka menyelamatkan bangsa-bangsa didunia melalui keteladan hidup orang Ibrani (kej 12). Tujuan utama pengajaran masa kini adalah menyelamatkan anak didik terlebih dulu (percaya kepada Yesus) melalui firman Allah yang mencerminkan kehidupan rohani dalam nilai-nilai kristiani. Selain itu tujuan pembelajaran adalah agar para peserta didik menjadi saluran berkat bagi orang lain dalam memberitakan kabar baik agar orang lain juga diselamatkan. Metode dan pendekatan dalam Perjanjian Lama dilakukan melalui penglihatan (penampakan Allah), pengajaran para imam dalam rumah-rumah ibadah, atau pengajaran para
raja di istana dan sejumlah rumah ibadat (sinagoge).

2. PAK dalam Perjanjian Baru
Tema pokok pengajaran dalan PL dan PB adalah sama-sama mengenai karya penyelamatan Allah bagi manusia. Dalam PB hal ini dinyatakan pada pribadi Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Tuhan Yesus Kristus layak disebut Guru Agung karena pengajaran-Nya disertai kuasa mukjizat. Sehubungan dengan itu, ada tujuh hal utama yang menjelaskan arti penting mengajar, yaitu:
1.      Menjelaskan firman yang sudah diwahyukan (2 Tim 2:14; 3:16-17)
2.      Menguatkan iman (1 Tim 4:6, 11, 16; 6:3-5)
3.      Membentuk keharmonisan rumah tangga (1 Tim 6:1-2)
4.      Merupakan syarat mutlak bagi pendeta dan pemimpin rohani (1 Tim 3:2; 2 Tim 2:24)
5.      Mendorong seseorang untuk membaca, menghayati, dan memberitakan firman Tuhan (1 Tim 4:13; 2 Tim 4:2)
6.      Menjelaskan pertumbuhan iman (2 Tim 2:2)
7.      Memuridkan ( Mat 28:19-20, 2 Tim 2:2)
Metode pengajaran yang Tuhan Yesus berikan untuk dijadikan teladan bagi murid-muridnya, adalah sebagai berikut:
1.      Menarik perhatian dengan pandangan mata (Mat 4:18; Yoh 1:38)
2.      Menggunakan berbagai pertanyaan dengan menegur (Mat 21:25-27), meyakinkan (Mrk 2:25), menguji (Yoh 21:15-17)
3.      Menggunakan ilustrasi dan cerita untuk memunculkan perhatian (Luka 8:4-9)
4.      Menggunakan benda atau objek, misalnya anak kecil untuk mengajar kerendahatian (Mat 18:1-6)
5.      Menggunakan ceramah dan kotbah, misalnya kotbah dibukit (Mat 5-7), pengajaran di bukit zaitun (Mat 24-25)
Fakta yang merupakan dasar alkitabiah bagi program pendidikan gereja yang didasarkan pada Efesus 4:11-16 adalah:
1.      Pelayanan pendidikan gereja dilakukan oleh orang-orang yang terlebih dahulu diberi karunia oleh Roh Kudus untuk memimpin (ayat 11).
2.      Tujuannya mendewasakan umat Allah agar mereka dapat melayani (ayat 12).
3.      Proses pertumbuhan untuk menjadi serupa dengan Yesus Kristus ( ayat 13).
4.      Memahami kebenaran (ayat 14).
5.      Berfungsi dengan benar yaitu dengan menggabungkan kebenaran dan kasih (ayat 15).
6.      Pembinaan bersama untuk berkembang secara rohani (ayat 16).
Jika seseorang ingin menjadi benar menurut kebenaran Alkitab, ia harus mengajar seperti Yesus, Para rasul, dan para peberus mereka dalam gereja Tuhan.
    
       3. Hakikat PAK dan Pendidikan
Hakikat PAK melingkupi beberapa pokok bagian dalam Pendidikan Agama Kristen, yaitu:
Pendidikan
Pendidikan adalah suatu cara untuk mengembangkan, keterampilan, kebiasaan, dan sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi warga Negara yang baik (defenisi awam). KBBI memberi pengertian pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik. Sedangkan menurut ilmu psikologi pendidikan mencakup segala bentuk aktifitas yang akan memudahkan dalam kehidupan masyarakat dengan hasil mencakup segala perubahan yang terjadi sebagai konsekuensi atau akibat dari partisipasi individu dalam kegiatan belajar.
Agama Kristen
Menurut KBBI agama adalah system atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau yang juga disebut Dewa atau nama lain sesuai dengan ajaran dan kebaktian dan kewajiban yang berkaitan dengan kepercayaan tersebut. Kata agama berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti “tradisi”, sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi, yang berasal dari bahasa Latin dengan kata kerja re-ligare yang berarti “mengikatkan kembali”. Maksudnya mengikatkan diri kepada Tuhan.
 Agama Kristen dianut oleh persekutuan iman Kristen (orang Kristen) dari perspektif agama Kristen. Kristen berasal dari akar kata dalam bahasa Yunani Khristws (Khristos) yang diterjemahkan sebagai Mesias (Al Masih), Yang Diurapi, abad 1 Masehi, masyarakat yang mengatakan bahwa pengikut Yesus Kristus “seperti Kristus” (Christlike), dan merujuk pada agama Kristen dan pengikutnya, umat Kristen.

Pendidikan Agama Kristen (PAK)
Pendidikan Agama Kristen adalah usaha sadar dan terencana untuk meletakkan dasar Yesus Kristus (2 Kor 3:13) dalam pertumbuhan iman Kristen dengan cara mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar pesreta didik secara aktif mengembangkan potensinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, yaitu melandaskan pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya dan masyarakat.

Tujuan PAK
Secara pengertian, tujuan PAK adalah: 1). Membangun Kerajaan Allah (PL), 2).Membangun Kerajaan Allah dalam pemberitaan Tuhan Yesus (PB), 3). Membangun Kerajaan Allah dalam Teologi-teologi kontemporer.
Secara iman Kristen, tujuan PAK adalah: 1). Iman sebagai kepercayaan (believing, 2). Iman sebagai keyakinan (trusting), 3). Iman sebagai tindakan (doing).

Manfaat PAK
PAK memiliki beberapa manfaat, pertama dengan adanya PAK gereja dapat menyampaikan Injil kepada anak-anak dan pemuda-pemuda yang sulit dikumpulkan dalam PAK yang diadakan gereja seperti dalam Sekolah Minggu atau katekisasi. Kedua, anak-anak yang menerima PAK disekolah akan merasa bahwa pendidikan umum dan agama disekolah bukanlah  dua hal yang tidak berhubungan, melainkan sebaliknya harus berjalan bersama-sama. Ketiga, apalagi jika gereja tidak mampu membiayai pekerjaan Sekolah Minggu dan Sekolah Kristen secara besar-besaran, PAK disejumlah sekolah Negeri akan banyak menolong gereja yang keuangannya lemah. Keempat, dengan masuknya pengajaran agama dalam rencana pelajaran umum, dengan sendirinya agama itu mulai menempatkan dirinya sebagai bagian mutlak dari kebudayaan segenap rakyat.

Dasar Teologis PAK
Dasar-dasar teoligis dalam PAK adalah 1).Tugas PAK yaitu mengajar, 2). Proses PAK yaitu memuridkan, 3). Tujuan PAK yaitu mendewasakan murid, 4). Subyek PAK yaitu gereja, keluarga, dan sekolah.

       4. Bentuk-bentuk PAK
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Jenjang pendidikan dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu: Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, Pendidikan Tinggi.  Kemudian sehubungan dengan itu adanya jalur pendidikan sebagai wahana peserta didik, seperti pendidikan formal, pendidikan non formal, pendidikan informal. Adapun jenis pendidikan antara lain: pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan akademik, pendidikan profesi, pendidikan vokasional, pendidikan keagamaan, dan pendidikan khusus.

B.     PAK DALAM PELAYANAN AKADEMIK
                1. Alkitab sebagai buku kurikulum
Istilah kurikulum berasal dari kata “curriculum” yang berarti a course of study in school or university (kursus belajar di universitas atau sekolah). Menurut pandangan lama kurikulum merupakan kumpulan mata peajaran yang harus disampaikan guru atau dipelajari peserta didik. Alkitab merupakan sumber dari segala kehidupan yang mengubahkan kehidupan seseorang yang jahat menjadi baik, termasuk untuk kurikulum PAK. Maksudnya Alkitab bukan menjadi kurikulum yang hendak diajarkan dalam pendidikan yang ada, melainkan menjadi aturan dalam merancang pengajaran. Aturan-aturan Alkitab menjadi dasar atau batasan-batasan materi dan strategi yang dapat dilakukan dalam mengembangkan proses belajar mengajar.

              2. PAK dalam pendidikan sekolah umum
Pendidikan Agama Kristen adalah pengajaran tentang pokok-pokok kebenaran iman Kristen. PAK tidak hanya diberikan oleh gereja dalam lingkungan tertentu, tetapi juga disejumlah sekolah umum. Sekolah-sekolah negeri bersikap netral terhadap berbagai agama yang dianut masyarakat karena diselenggarakan oleh Negara yang memang tidak memihak suatu agama tertentu. Sejak dulu agama dan pendidikan umum tidak terpisahkan. Keduanya saling melengkapi. Pendidikan agama memperkuat iman dan karakter anak didik, sedangkan pendidikan umum mengembangkan kemampuan kognitif anak didik. Bila keduanya saling melengkapi, akan lahir anak didik yang sangat berkualitas dalam kehidupan bermasayarakat.
Pendidikan nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, serta agar pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang. Sebagai perwujudan cita-cita nasional tesebut, pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang Nomor 2 tahu 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang-Undang tersebut menyatakan bahwa penyelenggaraan pendidikan nasional adalah tanggung jawab bersama keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Tujuan utama pendidikan adalah membentuk manusia yang mampu melakukan hal-hal baru. Pemikiran ini didasarkan pada anggapan bahwa manusia memiliki sifat kreatif, intensif, dan suka menemukan hal-hal baru. Sekolah menduduki peranan yang cukup penting dalam mengajarkan nilai-nilai kekristenan kepada anak sejak dini.
Masalah mengenai PAK disejumlah sekolah ialah para guru PAK. Hasil survey menunjukkan para guru PAK sedikit banyaknya belum menguasai dasar Alkitab dan kepercayaan Kristen yang hendak mereka ajarkan. Ada dua syarat mutlak yang harus dipenuhi para guru yang memberikan PAK atas nama gereja. Pertama, mereka harus cakap mengajar, dan kedua, mereka harus seorang Kristen sejati yang menghormati serta melayani Tuhan dalam seluruh hidup mereka. Tuntutan untuk menjadi pengajar agama Kristen memang lebih berat dan lebih tinggi dari pada menjadi pengajar pelajaran lain.

       3. Metode Atau Cara Yang Harus Digunakan Dalam Pak Di Sejumlah Sekolah
Agama Kristen tidak dapat diajarkan hanya dengan metode menguraikan  dan menerangkan. Hal ini karena kepercayaan Kristen bukanlah hal yang perlu dimengerti dengan akal, melainkan suatu hubungan pribadi dengan Allah yang berkaitan dengan seluruh kehidupan seseorang.
PAK juga diharapkan dapat membina persekutuan pribadi para murid dengan Tuhan Yesus. Oleh karena itu, pengajaran agama seharusnya merangkum, baik pengajaran ibadah bersama, persekutuan Kristen satu dengan yang lain, maupun kesempatan untuk melayani Tuhan dan sesama. Mau tidak amau keadaan sekolah umum dan peraturannya mengikat dan menghalangi kita. Kita terikat pada lamanya jam pelajaran disekolah. Suasana sekolah umumnya memberi corak lain terhadap jam pelajaran.
Beberapa saran dan petunjuk menganjurkan bahwasetidaknya guru harus berupaya mengisi waktu yang singkat (hanya 40 atau 45 menit) dengan sebaik mungkin. Hendaknya ia memulai pelajaran dengan ibadah pendek seperti nyanyian rohani dan doa. Selanjutnya ia dapat menggunakan beberapa menit untuk mendengarkan para murid dan menghafalkan materi pelajaran yang disampaikan sebelumnya. Namun, hendaknya bagian ini tidak terlalu bersifat “sekolah”, tetapi sedapat mungkin hafalan itu diberi arti rohani dan suasana yang ramah. Waktu yang tersisa dapat digunakan untuk bercerita atau memulai pelajaran baru. Atau jika ia sudah menyuruh para murid membaca satu pasaldari Alkitab atau buku pegangan lain, ia dapat mengadakan Tanya jawab tentang isi buku tersebut. Untuk murid disekolah lanjutan atas, guru dapat menggunakan metode diskusi. Pada akhir jam itu ada baiknya jika kita meringkas hal yang telah dibicarakan selama jam pelajaran itu. Guru akan mengakhiri pelajaran dengan doa singkat supaya suasana ibadah tetap terpelihara.

                4. Pendekatan dalam PAK
Pendekatan adalah mencapai atau mendapatkan (attaining) sasaran atau tujuan. Pendekatan adalah proses, perbuatan, cara mendekati, atau uasaha dalam rangkaian aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti dengan berbagai metode untuk mencapai pengertian. Jadi pendekatan PAK dapat didefinisikan sebagai usaha yang terwujud dalam rangkaian aktivitas PAK dengan berbagai metode untuk mencapai tujuan yang direncanakan sebelumnya. Tujuan akhir dari setiap metode dan pendekatan yang diberikan harus benar-benar berorientasi pada pertumbuhan PAK danmemberikan hasil yang maksimal bagi para peserta didik dengan pengajaran yang mampu memberikan nilai-nilai kekristenan serta prinsip dan penerapan etika kekristenan yang benar-benar seimbang dan selaras dengan kebenaran firman Tuhan, serta mampu menumbuhkan iman para peserta didik. Sehubungan dengan hal pendekatan tersebut maka seorang pendidik harus memilki kompetensi yang benar-benar tahu peranannya sebagai pendidik.
Setiap pendidik harus memiliki persepsi yang benar mengenai peranannya sebagai pendidik. Beberapa hal menyangkut persepsi tentang peranan pendidik adalah sebagai berikut:

  •          Sebagai wakil Kristus
  • Sebagai sahabat 
  • Tugas dan tanggung jawabnya.
  •   Menjadi penafsir iman Kristen 
  •  Menjadi gembala bagi peserta didiknya 
  •     Menjadi teladan dan pemimpin 
  •   Menjadi penginjil yang bertanggung jawab atas penyerahan diri setiap peserta didiknya kepada Yesus Kristus. 
  • Menjadi Fasilitator 
  •  Menjadi pembimbing
  • Menjadi motivator
Salah satu pendekatan yang dilakukan ialah sosialisasi menuju sekolah. Kata “sosial “ berarti segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat. Sosialisasi adalah proses belajar anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat dalam lingkungan. Jadi pendekatan sosialisasi dapat dipahami sebagai pendekatan non formal yang terjadi dalam lingkup masyarakat, baik terencana maupun tidak terencana. Menurut Seymour dan Miller beberapa pendekatan PAK adalah sebagai berikut:
a.       Pengajaran Agama Kristen (Religious Intruction)
b.      Pesekutuan dan Ibadah (community of faith).
c.       Pengembangan Spiritual (Spiritual Development).
d.      Pembebasan (Liberation).
e.       Penapsiran (Interpretation).
Dari rumusan diatas, dapat dipahami bahwa pendekatan sosialisasi dalam PAK adalah segala usaha yang dilakukan untuk mentransfer nilai-nilai kristiani kedalam segala aspek kehidupan masyarakat.

           5. Metode pengajar dalam PAK
Metode adalah cara ilmiah yang teratur dalam memperoleh ilmu dan cara kerja yang sistematis untuk mempermudah suatu kegiatan dalam mencapai tujuannya. John Dewey mengatakan metode berarti pengaturan materi pelajaran yang menjadikannya paling efektif dalam penggunaannya. Dalam konteks PAK, metode mengarahkan kepada firman Tuhan. Dengan rendah hati dan setia, patutlah seorang guru hanya melayani  firman Tuhan. Metode yang ia gunakan akan menghasilkan iman, pengetahuan, dan ketaatan yang sejati dalam kehidupan anak didiknya.
  • Batas-batas metode
Metode juga mempunyai batasan. Hal ini berarti satu metode bisa tepat bagi seseorang, tetapi tidak tepat bagi orang lain. Bisa saja ada orang lain yang senang dengan metode tersebut, tetapi tidak disukai beberapa orang lainnya. Misalnya, pada suatu saat seorang guru memberikan ulangan harian dengan materi “manusia diciptakan segambar dengan Allah”. Ternyata jawaban sebagian besar anak didiknya tidak sesuai dengan hal yang diajarkan. Sang guru perlu mengevaluasi diri: apakah metode yang ia ajarkan belum tepat bagi anak didiknya? Pada saat guru mengajar, banyak ank didiknya belum memahami hal yang dimaksudkan sang guru. Oleh karena itu, mereka menjawab soal ulangan harian tersebut dengan pemahaman mereka masing-masing. Hal itu belum memuaskan bagi sang guru. Jadi dalam proses belajar mengajar perlu diberi batasan metode yang tepat. Metode tersebut harus dipahami dan dilakukan sang guru bila ia ingin berhasil dalam menyampaikan materi kepada anak didiknya.
  • Hasil Pengajaran Guru PAK
Ada beberapa hal yang diharapkan dari hasil pengajaran PAK. Pertama, guru harus mau mengajar dan belajar. Kedua, guru menanamkan pengertian. Ketiga, hasil penyelidikan membuktikan bahwa belajar bersama lebih besar manfaatnya dari pada belajar sendiri. Keempat, sebaiknya pengajar disertai dengan pekerjaan yang aktif. Kelima, metode yang menuju kepada semua alat indra manusia jauh lebih besar hasilnya daripada metode yang hanya menuju kepada satu indra.
  • Metode yang digunakan
a.   Metode ceramah
Metode ceramah adalah suatu pendekatan dalam hal pengajaran atau penjelasan. Ceramah adalah sesuatu yang akan disampaikan seorang dihadapan banyak orang. Dalam mengajar, Yesus pun selalu mempertimbangkan situasi dan konteks para pendengar-Nya, terutama dalam memilih metode yang tepat. Ketika mengajar dala Bait Allah dihadapan kaum Farisi dan Ahli Taurat, Dia sangat menekankan intelektualitas, terutama dalam bentuk ceramah yang dikombinasi dengan Tanya jawab. Ketika mengajar banyak orang dengan latar belakang pendidikan dan intelektual yang berbeda, Dia lebih memilih menggunakan berbagai perumpamaan dan cerita, serta memperbanyak penjelasan untuk menerangkan perumpamaan yang Dia sampaikan.
b.   Metode menghafalkan
Mengingat merupakan kegiatan yang telah dilakukan manusia sejak ia masih bayi, dan yang sering dilakukan tanpa ia sadari. Inilah yang membuat banyak orang menganggap bahwa kegiatan mengingat tidak perlu dipelajari. Padahal seseorang perlu belajar memiliki kemampuan mengingat yang baik dan efektif. Metode mengajar mengingat, dan menghafal umumnya dikenal sebagai metode mengajar konvensional. Metode ini dinilai lebih teacher-centered (berpusat pada guru) dari pada student-centerd (berpusat pada murid), dan lebih memberikan aktifitas mental dari pada aktifitas fisik siswa. Metode ini bertujuan mengingatkan kembali secara cepat data atau konsep yang telah diberikan serta memperkuat struktur kognitif yang luas dalam pembentukan hubungan dan pengertian baru, serta membentuk konteks yang diperlukan untuk menerima informasi baru yang lebih berarti.
Biasanya metode ini sangat dikecam banyak orang. Namun secara proporsional, ia juga mempunyai andil bagi siapa saja yang belajar. Memang diakui bahwa tidak ada perintah khusus dari Tuhan Yesus agar murid-Nya menghafalkan ayat-ayat tertentu  dari Kitab Suci. Namun sangat jelas bagi Yesus bahwa hal itu penting secara pribadi. Yesus sering mengutip ayat dari Taurat atau nubuat, misalnya untuk membenarkan tingkah laku atau gagasan yang sedang Dia kemukakan (Mat 12:1-8, “Kotbah di Bukit”). Proses mengingat atau menghafal terdiri dari tiga tahap, yaitu memperoleh bahan yang akan diingat, menyimpan bahan dalam ingatan, dan mengelaurkan bahan dari ingatan. Ada beberapa factor yang membuat seseorang lupa, diantaranya adalah kurang memperhatikan bahan yang akan diingat, bahan yang diingat jarang atau tidak digunakan, dan gangguan dari kegiatan lain.
c.    Metode dialog
Dialog adalah percakapan antara dua orang atau lebih . berdialog berarti melakukan percakapan atau Tanya jawab secara langsung. Metode ini sering digunakan Yesus dalam keempat Injil walaupun penggunaannya tidak sama persis dengan metode yang digunakan Socrates. Misalnya peristiwa seoran pemuda kaya yang datang kepada Yesus dengan pertanyaan, “Guru perbuatan baik apakah yang harus ku perbuat untuk memperoleh hidup kekal? Ternyata Yesus mengajukan pertanyaan kembali sehingga terjadilah dialog.
d.   Metode audiovisual
Dengan metode  audiovisual seseorang dapat memperoleh beberapa manfaat atau kemudahan seperti: mempertahankan konsentrasi, mengajar dengan lebih cepat, mengatasi keterbatasan tempat, dan membangkitkan emosi manusia.

C.    PAK DALAM BERBAGAI HUBUNGAN
                       1. Hubungan PAK dengan Psikologi
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku dan aktivitas manusia sebagai manifestasi hidup kejiwaan. Hubungan PAK dan psikologi adalah menciptakan manusia yang mampu mengerjakan hal-hal baru, kreatif dan inovatif sehingga menjadi penemu hal-hal baru. Psikologi menyumbangkan beberapa hal bagi PAK, pertama psikologi menyumbangkan pengetahuan tentang belajar (motivasi belajar, perilaku, kepribadian, kesanggupan belajar mereka, dst). Kedua, implikasi penemuan psikologi bagi pendidikan bermanfaat untuk diterapkan dalam PAK dalam pembuatan kurikulum. Ketiga, psikologi menolong para hamba Tuhan dalam pelayanan pastoral mereka.

                    2. Hubungan konstruksi teori belajar menuju pendidikan Kristen
Peserta didik menjadi orang yang memiliki rasa “takut akan Tuhan” karena teori belajar yang efektif, yaitu masuk dalam proses pembelajaran Allah dan bukan dalam teori belajar diluar Allah. Pembelajaran bersama Allah secara efektif mampu mengubah berbagai sikap. Namun tidak semua orang dapat melakukan proses pembelajaran bersama Allah, tetapi hanya orang yang percaya bahwa Yesus adalah Juruselamat yang dapat menikmat proses pembelajaran bersama dengan Allah. Jadi bila orang tersebut masuk kedalam koridor Allah, Dia akan memberikan anugerah dan kemampuan untuk pembelajaran tersebut.

          3. Hubungan PAK dengan Teologi
Randolph Crump Miller menyatakan, “Kita tidak dapat berfikir secara serius tentang Pak tanpa melibatkan teologi. Materi yang diambil dari PAK berasal dari ilmu Teologi yang sudah dipelajari para teolog, yang tentunya semua berasal dari Alkitab dan berpangkal pada Allah Sang Pencipta. Hal ini berarti, teologi yang dianut seseorang turut menentukan isi dan metode pengajaran yang akan disampaikan gereja; teologi menjadi sumber dan arah bimbingan iman, serta perbuatan yang dikerjakan umat beriman didunia. Dengan demikian PAK dan teologi adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. PAK dan teologi harus memiliki hubungan timbale balik agar menciptakan pengajaran yang baik dan dapat diterima peserta didik. Dasar pemahaman PAK adalah kemampuan seseorang untuk berteologi. Dasar pengajaran PAK adalah keterampilan seseorang untuk berteologi. Pengembangan materi PAK adalah kemampuan dan keterampilan seseorang untuk meletakkan dasar teologi sebagai bahan materi PAK.

D.    PENERAPAN PAK
penerapan PAK bagi seseorang, keluarga, jemaat, orang dewasa, dan masyarakat majemuk merupakan gambaran yang cukup penting dala keberadaan PAK. PAK dapat menimbulkan dampak yang begitu besar dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotoriks sebagai gerakan perubahan.
             1. PAK dalam pribadi seseorang
Kepribadian seseorang berarti menyangkut seluruh kepribadian seseorang, baik pendidikan formal maupun informal, kurang lebih menaruh perhatian pada pembentukan identitas pribadi. PAK dalam pribadi seseorang harus membawa perubahan spiritual kearah yang lebih baik (kognitif) yang medidik, mengajar, dan untuk mencapai suatu usaha dengan tujuan masa depan yang berahklak mulia serta takut akan Tuhan. Sebagai landasan Alkitabiahnya tertulis dalam Ef 6:4, 2 Tim 3:16, Ams 1:7; 10:17, dan Maz 8:5.

  2. PAK dalam keluarga
Ulangan 6:6-9 dan Amsal 29:17, peranan orangtua tampak jelas dalam tanggungjawabnya untuk memberitahukan ketetapan-ketetapan Allah kepada anak-anak mereka. Hal itu menjadi sebagai gaya hidup dan bukan hanya sebagai pelajaran. Fungsi orang tua dalam penerapan PAK dalam keluarga adalah menciptakan suasana kasih dan sadar akan kehadiran Allah, membangun ikatan keluarga yang kuat, menjadikan rumah sebgai pusat pengetahuan, membangun persekutuan keluarga, menjadi pusat kesaksian bagi dunia.

  3. PAK dalam jemaat
Peranan hamba Tuhan terhadap PAK adalah mengemudikan dan menggiatkan pendidikan agama dengan penuh semangat serta harus menjadi seorang guru yang cakap. Dalam kotbahnya, ia menunjuk kepada pentingnya pendidikan bagi seluruh jemaat agar iman jemaat semakin diperdalam.

4         4. PAK bagi orang dewasa
Cirri-ciri orang dewasa adalah mempunyai berbagai pengalaman, baik dalam bidang pekerjaan maupun pengalaman lain, mandiri, berfikir untuk kepentingan masa depannya dan mempunyai latar belakang yang beragam. Agar iman orang dewasa bertumbuh, pelajaran Alkitab yang tepat dan efektif bagi mereka dapat dilakukan denga dua cara. Pertama, dengan kurikulum yang mencerminkan visi misioner Allah (Missio Dei). Kedua, dengan pendekatan model kurikulum informasi, rangsangan atau proyeks.

5     5. PAK dalam masyarakat majemuk
Kemajemukan masyarakat dalam berbagai bentuk kehidupan, PAK harus diarahkan kepada kemandirian iman. Dalam masyarakat terdapat bergai perbedaan, baik dalam agama maupun etnis saling bersentuhan. Sentuhan itu sangat kuat, dan jika tidak memiliki kemandirian iman, PAK akan kalah. Dalam perspektif ajaran Injil setiap pengikut Kristus tidak bisa mengelak dari semangat untuk mewujudkan kasih seutuhnya (1 Kor 13:13). Kasih itulah yang menjadikan setiap orang beriman bersikap militan dalam mengahdapi kesulitan   (2 Tim 3:16). Tindakan kasih seharusnya menjadi cara orang beriman hidup ditengah masyarakat sebagai bukti ketaatannya.




BAB III
KESIMPULAN


Pelayanan mengajar bukan hanya usaha sambilan, melainkan kegiatan pkok yang dilakukan umat Allah. Sebagaimana gereja beribadah dan bersaksi sebagai kegiatan yang mutlak, demikian pula hanya dengan mengajar. Dan kepribadian peserta didik diharapkan semakin mengarah kepada karakter Kristus. Peranan keluarga, masrakat, dan orang dewasa sanagatlah berdampak pada perkembangan karakter peserta didik dalam merefleksikan kehidupan dalam kepribadiannya. Untuk itu keluarga perlu dibangun dengan takut akan Tuhan dan masyarakat juga perlu reformasi pembaharuan pola pikir yang hanya mengutamakan Tuhan sebagai sumber segala sesuatunya, meskipun dilanda berbagai masalah. PAK bertujuan mengahsilkan sumber daya manusia yang benar-benar mampu bersaing, menjadi teladan ditengah masyarakat majemuk dan global. Alkitab menjadi sumber otoritas tertinggi dalam kurikulum serta dalam peraturan dan pengajarannya dalam dunia pendidikan. Psikologi juga terkait dalam hal ini, yaitu peranannya dalam PAK mengenai jiwa seseorang.untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik, diperlukan pendekatan yang mampu memberikan pemahaman tentang PAK dengan menggunakan berbagai metode. Tujuan akhir dari setiap metode dan pendekatan yang diberikan harus benar-benar berorientasi pada pertumbuhan PAK dan memberikan hasil yang maksimal bagi para peserta didik.
 PAK bukan hanya menjadikan para peserta didik mempunyai pengetahuan (kognitif) Alkitab yang benar, melainkan juga mampu merespon (afektif) perintah-perintah Allah yang diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari, serta lebih terampil (psikomotoris) dalam menjawab kebutuhan ladang pelayanan. 






DAFTAR PUSTAKA



https://bonasumbayak27.blogspot.co.id/2015/02/metode-metode-pendidikan-agama-           kristen.html

www.bukukita.com/Agama/Kristen/105831-Pendidikan-Agama...

 https://www.scribd.com/doc/308148721/Dasar-Dasar-Pak-Diakses20februari2017

 silabus PAK Anak, Dra. Yulia Oeniyati, Th.M.,

 Hauck, Teological Dictionary of the New Testament, volume: 758. J. Jeremias, di dalam bukunya:  Die Gleichnisse Jesu edisi ke 8 (Gottingen: Vandenhoeck & Ruprecht, 1970)

John M. Nainggolan, Pendidikan Agama Kristen Dalam Masyarakat Majemuk (Bandung: Bina Media Informasi, 2009)
            E.G Homrighausen dan I.H Enhklaar, Pendidikan Agama Kristen ( Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993)
 
Harian Kompas, Masalah Pendidikan Indonesia (Jakarta: 2008)
 http://beta.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=beritadetail&id=9232